Penulis: Alhasbi
Anda mungkin tidak asing lagi dengan bullets dan numbering yang ada di Microsoft Word atau di Google Docs. Nyatanya, masih banyak orang tidak tahu kapan harus menggunakan bullets dan kapan harus menggunakan numbering.
Bagi Anda yang jeli, mungkin bisa membedakan antara bullets dan numbering. Perbedaan itu juga memengaruhi kapan Anda perlu menggunakan bullets atau kapan menggunakan numbering. Sekilas memang sama saja, karena berfungsi untuk mempermudah memahami poin-poin tertentu.
Pada kenyataannya, penggunaan bullet atau numbering masih menjadi kontroversi bagi beberapa orang. Oleh karena itu, Hidup Digital kali ini akan memberikan tips secara umum kapan Anda bisa menggunakan bullets dan kapan menggunakan numbering ketika membuat sebuah karangan atau tulisan.
Memahami bullet dan numbering
Perlu Anda pahami, menggunakan bullet atau daftar menggunakan numbering umumnya menjadi solusi sederhana dan elegan dalam menampilkan informasi.
Para editor maupun pembaca situs web akan merasa bosan ketika artikel hanya berisikan tulisan. Oleh karena itu, banyak penulis akhirnya menggunakan konten visual agar artikel terlihat lebih menarik.
Hampir semua pengunjung situs akan melakukan screening untuk membaca sekilas inti informasi yang ada di dalam artikel. Oleh karena itu, memberikan bullet atau numbering merupakan cara tepat untuk menarik perhatian pembaca.
Yang perlu Anda lakukan
- Gunakan judul yang jelas.
- Sertakan pengantar di bagian atas halaman.
- Lakukan dengan sederhana dan edit daftar agar tetap ringkas.
Sebaiknya tidak Anda lakukan
- Menggunakan banyak bullet yang terlalu mencolok dan berbeda-beda.
- Menulis poin-poin dengan panjang, karena akan terlihat rumit.
- Jangan gunakan terlalu banyak sub.
Menggunakan poin-poin bullet
- Pastikan semua item dalam daftar terkait satu sama lain
- Gunakan font dan lebar margin yang sama di setiap titik berpoin
- Pertahankan poin-poin singkat, sebaiknya tidak lebih dari tiga baris
- Mulailah semua item dengan bagian ucapan yang sama (kata kerja aktif berfungsi dengan baik) dan pastikan semuanya dalam bentuk paralel
- Buat semua poin-poin dengan panjang yang kira-kira sama
- Pastikan formatnya konsisten dalam setiap daftar
- Tekankan awal dari setiap bullet point untuk membuat daftar skim-friendly
- Gunakan titik di akhir setiap baris hanya jika merupakan kalimat lengkap
Menggunakan bullet atau numbering?
- Gunakan poin-poin netral jika semua item dalam daftar sama.
- Tunjukkan urutan atau kepentingan dengan angka atau huruf.
- Gunakan angka jika daftar lebih dari 5 item atau jika Anda ingin merujuk audiens Anda ke poin tertentu dengan cepat.
Baca Juga : Menambahkan Bullets and Numbering di Microsoft Office
Tips ketika harus menggunakan bullets atau numbering
Setelah memahami apa yang perlu Anda lakukan dan sebaiknya tidak Anda lakukan ketika menggunakan bullet/numbering, Anda mungkin perlu membaca tips-tips berikut ini.
1. Menggunakan huruf kapital dalam poin-poin
Selalu gunakan huruf kapital pada kata pertama setiap baris. Dengan begitu para pembaca bisa mengidentifikasi bullet atau numbering, terlebih Anda menggunakan bullet dengan karakter yang hampir sama seperti huruf.
2. Mulai dengan titik dua (colon) dan akhiri dengan titik
Ini sangat membantu pembaca ketika menggunakan daftar dalam bentuk kalimat. Memang ini sangat sepele, namun jangan sampai karena tanda baca terjadi miskomunikasi dengan tulisan Anda.
Awali dengan colon (titik dua) ketika Anda menggunakan kalimat awal, sehingga poin-poin atau daftar bernomor dapat dibaca sebagai kalimat. Setelah itu, jangan lupa untuk mengakhirinya dengan sebuah titik.
Contoh:
Untuk menemukan strategi komunikasi, Harold Lasswell menawarkan beberapa pertanyaan:
- Siapa
- Mengatakan apa
- Menggunakan saluran apa
- Kepada siapa
- Efek apa yang diharapkan.
3. Tidak menggunakan titik jika bukan kalimat
Sebaiknya Anda tidak menggunakan titik pada akhir baris daftar ketika isi daftar tidak bisa dibaca sebagai kalimat lengkap.
Contoh:
Untuk menemukan strategi komunikasi, Harold Lasswell menawarkan beberapa pertanyaan:
- Pengirim pesan
- Pesan
- Perantara untuk mengirim pesan
- Penerima pesan
- Efek yang diharapkan
4. Menghindari tanda baca atau kata sambung di ujung poin
Sebaiknya menghindari penggunaan tanda baca lain (titik koma, koma, atau titik) maupun konjungsi (seperti “dan”, “atau”, atau “dan/atau”) pada tiap baris dalam butir nomor.
Perlu Anda pahami, tanda baca dan konjungsi sudah tersirat dari sifat sebuah daftar. Adapun pengecualian bisa Anda terapkan ketika Anda mengutip undang-undang kata demi kata.
5. Jangan menggunakan kalimat lengkap dalam bullet/daftar bernomor
Sebaiknya jangan memasukkan kalimat lengkap pada poin-point karena tidak sesuai dengan tujuan penggunaan bullet maupun numbering.
Perlu Anda pahami, bullet dan numbering akan membantu semua hal menjadi lebih mudah terbaca. Oleh karena itu, menggunakan kalimat dalam setiap poin bisa membingungkan pembaca.
Namun ketika Anda memang harus menggunakan kalimat lengkap, maka Anda harus mengakhirinya dengan tanda titik di tiap akhir baris.
Contoh:
Harold Lasswell menjelaskan beberapa hal penting dalam komunikasi, seperti:
- Kemampuan pengirim pesan dalam membuka tindakan komunikasi.
- Pesan setidaknya mempunyai tingkat kepentingan bagi pengirim maupun penerima.
- Media yang digunakan untuk berkomunikasi juga perlu diperhatikan.
- Kita perlu memahami bagaimana penerima memproses pesan yang tertuju padanya.
- Efek merupakan bagian penting karena juga berlaku sebagai “goal” dari tindakan komunikasi.
6. Menggunakan penanda catatan kaki atau catatan akhir dalam poin-poin
Untuk semua informasi yang baik, sebaiknya Anda menghindari penggunaan catatan kaki (footnote) maupun catatan akhir (endnote). Jika tidak terlalu penting, sebisa mungkin Anda menghindari catatan tersebut.
Ketika pembaca melihat catatan dalam daftar, artinya penulis menyembunyikan sesuatu. Umumnya, pembaca akan mencari atau melihat info apa di balik catatan tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya Anda benar-benar meluruskan apa isi tulisan Anda.
Untuk beberapa orang, menggunakan catatan untuk menjelaskan jargon atau istilah tertentu artinya penulis menulis suatu hal yang belum dipahami oleh pembaca. Hal seperti ini umum terjadi ketika Anda mengenakan istilah yang mungkin perlu mendapatkan penjelasan lebih. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menulis ulang kalimat agar pembaca mudah memahaminya.
Baca Juga : Membuat Tanda Checklist di Microsoft Office
Selamat mencoba
Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menggunakan bullet dan numbering. Jika Anda mempunyai tips atau saran lain tentang cara penggunaan bullet dan numbering, silakan tulis di kolom komentar.
Selamat mencoba!
Sumber Imperial College London. Bullet points and numbered lists. imperial.ac.uk Miami Unversity. Using Bullet Points in Business Writing. miamioh.edu Purchase College. Bulleted and Numbered Lists. purchase.edu Skills Wise. Using bullet points and numbers in lists. bbci.co.uk TJ Withers. Punctuatuin in bullet points and numbered lists. tjwriters.com