Gagal booting adalah kerusakan komputer atau PC yang umum dan cukup sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sistem tidak berhasil masuk ke boot screen Windows.
Hal tersebut tentunya sangat menjengkelkan, terlebih aktivitas Anda tidak bisa lepas dari bantuan komputer.
Ada beberapa macam masalah gagal booting yaitu seperti freeze atau blue screen, blank dengan layar berwarna hitam, atau komputer Anda menyala kemudian mati sendiri.
Penyebab gagal booting
Perlu Anda ketahui, gagal booting dapat terjadi karena beberapa hal.
Windows salah membaca boot saat BIOS. Biasanya terjadi ketika Anda menggunakan floppy disk dan di dalamnya berisi disket. Namun bisa juga terjadi ketika Anda mencolokkan flashdisk atau DVD.
Sistem operasi (OS) tidak kompatibel. Ini sering terjadi jika Anda menggunakan hardware yang sudah berumur.
Kerusakan sistem, di mana tidak sengaja termodifikasi sehingga menyebabkan kerusakan.
Serangan virus, di mana bisa menyerang dan merusak file-file OS. Terkadang, virus juga menyebabkan komputer tidak bisa membaca data, sehingga booting menjadi gagal.
Kerusakan hardware atau hardware tidak kompatibel. Ini membutuhkan analisa lebih lanjut untuk mengetahuinya.
Ini merupakan penyakit yang umum terjadi pada PC. Oleh karena itu, jangan panik ketika Anda mengalaminya. Hidup Digital telah merangkum beberapa cara mengatasi gagal booting.
Cara 1. Ubah pilihan boot BIOS
Gagal booting bisa terjadi karena komputer salah membaca drive boot. Ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
Jika terdapat disket, DVD, atau flashdisk terhubung dengan komputer, lepas terlebih dahulu.
Setelah itu, coba nyalakan komputer seperti biasa. Ada kemungkinan pengaturan boot berubah menjadi disk.
Jika masih belum berhasil, ganti disk boot dengan cara berikut.
Nyalakan atau restart komputer.
Masuk ke menu BIOS dengan menekan tombol Del,Esc, F2,F8, F10, atau F12 (setiap pabrikan mempunyai cara sendiri).
Pilih menu Boot. Kemudian, geser dan pastikan opsi Hard Drive ada di bagian paling atas.
Jika sudah, pilih Save and Exit. Secara otomatis komputer akan restart dan mencoba masuk secara normal.
Cara 2. Menggunakan System Restore
System restore merupakan fitur bawaan Windows yang menyimpan komputer menyimpan dan mengembalikan semua perubahan sistem.
Hampir semua kerusakan dapat Anda pulihkan melalui system restore, yaitu dengan mengembalikan ke pengaturan waktu di mana sistem berjalan normal. Berikut adalah caranya.
Safe Mode merupakan versi dasar dari Windows yang Anda gunakan. Mode ini tetap bisa Anda akses meskipun tidak terdapat software atau driver di dalamnya, termasuk saat Anda gagal booting.
Nyalakan komputer seperti biasanya dan tekan tombol F8.
Anda akan di bawa menuju ke Boot option. Pilih masuk menggunakan Safe Mode.
Setelah itu, Anda bisa memperbaiki kerusakan melalui Command Prompt.
Masukkan komando %systemroot%system32restorerstrui.exe kemudian Enter.
Secara otomatis akan muncul jendela Windows System Restore. Klik Restore My Computer to an Earlier Time.
Klik Next dan akan muncul sebuah kalender atau lini masa di mana sistem berada pada fase normal.
Pilih salah satu masa di mana sistem berjalan lancar. Dengan begitu, Anda memulihkan sistem ke pengaturan awal.
Cara 4. Memindai keberadaan virus
Salah satu penyebab gagal boot adalah virus. Jika Anda rasa ini merupakan penyebab masalahnya, Anda bisa memindai dan menghapus keberadaan virus. Adapun caranya sebagai berikut.
Jika beberapa cara di atas sudah Anda lakukan namun tidak kunjung membuahkan hasil, Anda bisa install ulang Windows atau Reset ke Pengaturan Pabrik.
Tujuannya yaitu mengganti file-file sistem yang rusak, error, atau bug. Dengan begitu Windows bisa boot dengan file sistem yang baru dan fresh.
Perlu Anda ketahui, reset tiap versi Windows berbeda-beda baik dari Windows 7, Windows 8, dan Windows 10. Namun pastikan data penting Anda sudah tersimpan dengan aman.
Cara 6. Memeriksa perangkat keras (HDD, SSD, RAM)
Gagal booting bisa bisa terjadi karena kerusakan atau setelah Anda upgrade perangkat keras atau hardware Anda, seperti HDD, SSD, atau RAM.
Untuk HDD atau SSD, Anda bisa cek performa untuk melihat kemungkinan adanya bad sector.Bad sector adalah kerusakan HDD di beberapa bagian yang menyebabkan data di dalamnya tidak bisa terbaca.
Selain itu, jika Anda menemui pesan No bootable device, biasanya terjadi karena HDD tidak terpasang dengan benar, atau pengaturan BIOS kurang tepat (pakai cara 1). Oleh karena itu, pastikan Anda memasang hardware dengan benar dan tepat.
Sedangkan untuk RAM, masalah yang sering muncul yaitu kuningan yang kotor, longgar atau tidak terpasang dengan benar, atau rusak. Hal tersebut bisa menyebabkan Anda gagal boot yang biasanya ditandai dengan blank screen.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melepas RAM, kemudian membersihkannya. Setelah itu, pasang kembali seperti semula dan pastikan Anda memasangnya dengan benar dan kuat.
Beberapa cara di atas bisa Anda lakukan jika terjadi gagal booting. Masih ada banyak lagi cara untuk mengatasi gagal booting dengan beragam kemungkinan penyebabnya. Semoga tulisan ini membantu.
