Penulis: Alhasbi

Bagi para pengguna Windows 10 atau Windows 8, mungkin tidak asing lagi dengan automatic repair. Hal ini akan muncul ketika Windows tidak bisa melakukan booting. Mungkin saja berjalan, namun mengalami kerusakan.

Perlu Anda ketahui, sebenarnya automatic repair merupakan fungsi bawaan Windows 10 dan Windows 8 yang berfungsi untuk memperbaiki data sistem yang rusak. Akan tetapi, hal ini dapat terjadi berulang-ulang.

Selain itu, jika kerusakan cukup parah, automatic repair bisa saja tidak berhasil atau gagal memperbaiki kerusakan.

Kali ini, Hidup Digital akan memberikan penjelasan tentang cara mengatasi automatic repair pada Windows 10.

Penyebab automatic repair muncul

Sebelum menuju ke cara mengatasi atau memperbaiki PC ketika mengalami automatic repair, perlu kita pahami dulu penyebab munculnya automatic repair.

Berikut ini bukan merupakan penyebab mutlak, namun beberapa hal ini umumnya menjadi penyebab automatic repair terjadi.

  • Terdapat kerusakan sistem, atau sistem kehilangan suatu data. Ini merupakan penyebab yang umum terjadi.
  • Driver yang rusak, tidak update, atau hilang. Setelah sebuah komponen atau aplikasi Anda install ke PC, Windows membutuhkan driver untuk mengoperasikannya. Jika driver hilang, tidak update, maupun tidak sesuai akan menyebabkan auto repair berulang-ulang.
  • Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah infeksi virus atau malware. Malware bisa saja merusak sistem registry. Sehingga, Windows akan memunculkan auto repair untuk membenahi kerusakan tersebut.

Selain beberapa hal di atas, kerusakan sistem juga bisa terjadi ketika PC atau laptop Anda sering kehabisan daya sehingga komputer Anda mati secara tiba-tiba. Hal teknis ini tentunya dapat Anda cegah atau atasi dengan memperbaiki instalasi listrik.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan ketika auto repair sering muncul atau terjadi berulang-ulang. Anda bisa mencoba beberapa cara berikut.

Cara 1. Restart melalui Safe Mode

Jika terjadi automatic repair, cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah restart komputer. Cara ini cukup efektif untuk mengatasi kerusakan sistem yang tergolong ringan. Namun, beberapa kerusakan berat juga bisa Anda atasi melalui cara ini. Jadi, Anda bisa mencoba cara pertama ini jika mengalami auto repair.

  1. Restart komputer seperti biasa. Ketika komputer baru akan menyala (sebelum booting), tekan F8 beberapa kali hingga muncul menu Startup Settings.

  1. Jika sudah muncul, pilih menu Safe Mode untuk masuk ke Windows melalui Safe Mode.
  2. Setelah berhasil masuk, Anda bisa restart komputer Anda.

Jika kerusakan ringan, restart PC seperti biasa juga bisa Anda lakukan. Bahkan, Anda bisa restart komputer secara langsung menggunakan tombol power.

Cara 2. Melepas komponen PC

Automatic repair bisa saja muncul setelah Anda memasang perangkat baru atau upgrade komponen PC. Misalkan ganti RAM, flash disk, power supply, keyboard, dan sebagainya. Untuk mengatasinya, Anda bisa melepas komponen PC terlebih dahulu.

Ketika Anda mencabut komponen perangkat tersebut, komputer akan melakukan penyegaran (refresh) data perangkat. Dengan begitu, ketika Anda nyalakan kembali, komputer akan melakukan penyegaran sistem dengan file-file sistem yang baru.

Jika Anda menggunakan PC, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut.

  1. Matikan PC seperti biasa. Jika sudah, putus aliran listrik ke CPU.
  2. Lepas komponen yang baru saja Anda pasang. Cara yang lebih baik adalah melepas komponen penting pada CPU seperti RAM, baterai CMOS, serta HDD atau SSD.
  3. Setelah melepasnya, Anda juga bisa membersihkan komponen-komponen tersebut terlebih dahulu (opsional). Khususnya pada bagian konektor tiap komponen.
  4. Kemudian, rakit kembali komponen yang tadi Anda lepas. Pastikan Anda memasangnya dengan benar.
  5. Setelah itu, menyalakan kembali PC Anda.

Jika Anda menggunakan laptop, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Matikan laptop dan pastikan sampai benar-benar mati.
  2. Lepas bagian baterai laptop, sehingga laptop tidak teraliri listrik. Jika Anda menggunakan laptop dengan baterai tanam, diamkan laptop sejenak.
  3. Setelah itu, pasang kembali baterai laptop dan nyalakan seperti biasa.

Baca Juga : Bagaimana Cara Mengatasi Windows Update Error?

Cara 3. Mematikan perlindungan anti-malware 

Jika Anda mengalami automatic repair setelah install antivirus, mungkin Anda bisa memperbaiki dengan cara berikut.

  1. Restart komputer dan masuk ke Startup Settings dengan cara pencet F8 sebelum booting Windows berjalan.
  2. Pilih Disable early launch anti-malware protection.

  1. Windows akan mulai dengan sistem tanpa mengaktifkan anti-malware protection.

Cara 4. Perbaikan melalui Command Prompt boot

Berbeda dengan sebelumnya, Anda bisa memperbaiki masalah automatic repair dengan masuk ke CMD saat proses booting.

  1. Pencet tombol F8 pada keyboard sebelum booting (sebelum logo Windows muncul). Cara tersebut akan membawa Anda menuju ke layar Troubleshooting Menu.
  2. Jika sudah muncul, klik See advanced repair options.

  1. Pilih menu Troubleshoot > Advanced options.

  1. Kemudian, pilih Command Prompt pada menu Advanced options. https://hidupdigital.id/wp-content/uploads/2021/05/auto_repair_cmd-gambar-3.png
  2. Jendela CMD akan muncul dengan sendirinya. Setelah itu, Anda bisa memperbaiki automatic repair dengan beberapa cara.

Pertama, menjalankan Check Disk Utility.

Anda bisa memindai kerusakan sistem menggunakan CHKDSK. Jika terdeteksi, secara otomatis CHKDSK akan memperbaikinya sebisa mungkin.

  1. Setelah masuk ke CMD, ketik perintah chkdsk /r /c:

  1. Tunggu hingga proses pemindaian dan perbaikan selesai.
  2. Setelah itu, restart komputer atau bisa melanjutkan ke cara berikutnya.

Kedua, menjalankan System File Checker.

Jika sudah selesai, Anda bisa lanjut cek sistem file menggunakan system file checker atau SFC. SFC terintegrasi dengan Windows Resource Protection yang menjaga file dan folder sistem registry. Melalui SFC, Anda bisa melihat perubahan yang terjadi pada komputer.

  1. Masukkan komando sfc /scannow seperti pada cara sebelumnya.

  1. Tunggu beberapa saat hingga proses pemindaian sistem selesai.
  2. Setelah itu, restart komputer atau bisa melanjutkan ke cara selanjutnya.

Ketiga, menjalankan DISM.

Deployment Image Servicing and Management atau DISM merupakan peralatan Windows yang berfungsi untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan.

  1. Masukkan komando DISM /Online /Cleanup-Image /RestoreHealth. 

  1. Proses scan mungkin akan berlangsung cukup lama. Anda harus bersabar dan jangan menutup CMD sebelum selesai.
  2. Setelah selesai, restart komputer atau bisa melanjutkan ke cara selanjutnya.

Keempat, menggunakan Boot Recovery.

Selain SFC dan CHKDSK, Anda juga bisa memperbaiki automatic repair menggunakan bootrec BCD.

  1. Masukkan komando bootrec.exe /rebuildbcd kemudian Enter.
  2. Kemudian masukkan perintah bootrec.exe /fixmbr dan Enter.
  3. Setelah itu, ketik bootrec.exe /fixboot kemudian Enter.

  1. Jika sudah selesai, Anda bisa restart komputer.

Cara 5. Reset atau install ulang Windows

Jika cara-cara di atas sudah Anda coba namun tidak membuahkan hasil, cara terakhir adalah install ulang. Dengan begitu, komputer Anda akan mempunyai sistem operasi yang baru.

Pastikan Anda melakukan instalasi dengan benar agar Windows berjalan dengan normal.

Baca Juga : Cara Reset Laptop ke Pengaturan Pabrik (Windows 10)

Selamat mencoba

Memperbaiki automatic repair pada Windows dapat bervariasi, terkadang mudah namun bisa saja sulit. Selain itu, masalah ini bisa mengakibatkan Windows restart sendiri secara berulang-ulang.

Semoga melalui beberapa cara di atas, Anda bisa mengatasi automatic repair yang terjadi di Windows Anda.

Selamat mencoba!

Sumber

Help Desk Geek. (2020). How to Fix a Windows 10 Automatic Repair Loop. helpdeskgeek.com

Technology. (2017). 7 Ways Fix – Stuck in Windows Automatic Repair loop! technology.org

The Windows Club. (2019). Automatic Startup Repair couldn’t repair your PC in Windows 10. thewindowsclub.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here