BerandaKomputerBegini Cara Cek Power Supply tanpa Motherboard & Tanpa Multimeter
Begini Cara Cek Power Supply tanpa Motherboard & Tanpa Multimeter
Penulis: Alhasbi
Umumnya, cek kondisi power supply bisa Anda lakukan dengan menyambungkannya di motherboard. Dengan begitu, Anda bisa memantau apakah power supply dapat bekerja dengan benar atau terlihat error. Namun, bisakah melakukan cek power supply tanpa harus menghubungkannya ke motherboard?
Untuk sekadar pengecekan, beberapa orang tidak ingin melibatkan seluruh perangkat CPU. Ini wajar karena Anda mungkin perlu segera mematikan kemudian menghidupkan kembali power supply dalam rangka pengecekan.
Selain itu, pastinya cara cek dengan menghidupkan dan mematikan komputer akan menjadi sangat lama dan mematikan paksa hanya akan merusak perangkat lain yang ada di dalam CPU. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu mencari cara alternatif untuk cek power supply tanpa harus menyambungkannya motherboard.
Sebenarnya, Anda bisa melakukan pengecekan menggunakan multimeter. Sayangnya, alat ini biasanya hanya dimiliki oleh teknisi. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu memindai kinerja power supply secara manual.
Apakah cek power supply tanpa motherboard bisa dilakukan? Hidup Digital akan memberikan cara mudah cek power supply tanpa motherboard, bahkan cara ini bisa Anda lakukan untuk cek power supply yang baru saja Anda beli.
1. Lepaskan sambungan power supply
Ketika ingin cek power supply, Anda bisa melepas kabel daya terlebih dahulu sebelum melakukan pengecekan. Ini penting untuk meminimalisir kejadian terkena aliran listrik.
Setelah itu, Anda juga bisa melepas konektor dari motherboard terlebih dahulu. Perlu Anda pahami, konektor ini menjadi kunci penting agar power supply dapat berfungsi dengan baik.
Selain melepas sambungan, ada baiknya Anda melepas power supply dari CPU terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan lebih leluasa dan mempunyai space lebih agar proses memperbaiki menjadi lebih fleksibel.
2. Siapkan klip kertas sebagai penghantar daya
Selanjutnya, Anda bisa menggunakan klip kertas yang nantinya berfungsi sebagai penghantar daya. Selain klip kertas, Anda juga bisa menggunakan kabel ukuran 5-10 cm agar lebih aman.
Ubah bentuk klip kertas menjadi memanjang untuk memudahkan Anda dalam menyambungkan daya pada port di langkah selanjutnya.
3. Temukan lubang penting pada port
Selanjutnya, temukan 2 lubang penting pada port konektor ke motherboard yang berfungsi untuk mengaktifkan power supply.
Perlu Anda pahami, dalam alat elektronik terdapat 2 aliran penting yaitu power dan ground agar listrik dapat mengalir dengan baik. Jangan sampai salah, karena korsleting dapat terjadi ketika terdapat aliran aktif (power) yang saling bertemu.
Di tahap ini, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu lubang bagian power dan lubang bagian ground. Adapun kabel power biasanya berwarna hijau, atau Anda bisa memindai warna kabel yang berbeda. Sangat mudah mengidentifikasi dari warna kabel karena setiap alat elektronik biasanya hanya menggunakan 1 sumber daya dengan tanda berupa warna kabel yang berbeda.
Setelah itu, pindai lubang kabel ground yang biasanya berwarna hitam. Biasanya, ada beberapa kabel port yang berwarna hitam sehingga Anda bisa memilih salah satu sebagai penghantar daya nantinya.
Untuk lebih detailnya, Anda bisa melihat gambar di bawah ini.
Setelah menemukan lubang penting dengan memindai kabel (hijau dan hitam), Anda bisa menghubungkan kedua lubang tersebut menggunakan klip atau kabel yang sudah Anda persiapkan.
Anda hanya perlu menyambungkan port kabel hijau atau power on untuk mengeluarkan daya, kemudian menyambungkannya ke port kabel hitam atau ground untuk menghantarkan aliran listrik.
Kabel mungkin akan terlihat lebih aman, namun Anda bisa menghubungkan kedua lubang menggunakan kertas klip.
Perlu Anda pahami, kedua bagian ini perlu terhubung. Prinsip kerjanya, ketika port terhubung pada motherboard maka power supply akan aktif. Di sini bagian power akan mengalirkan daya yang nantinya akan bermuara di bagian ground.
Oleh karena itu, Anda perlu menghubungkan keduanya sebagai pengganti konektor daya pada motherboard.
5. Hubungkan power supply ke stop kontak
Setelah kedua lubang terhubung, Anda bisa menyambungkan kabel daya power supply ke stop kontak untuk mendapatkan aliran listrik. Ini perlu Anda lakukan, karena power supply tidak akan bekerja tanpa daya atau listrik.
Adapun yang harus Anda perhatikan, pastikan Anda melakukannya di tempat yang aman dan hindari hantaran listrik yang tidak sengaja. Anda bisa memastikan bahwa lingkungan bersih, tidak ada tetesan air, dan sebaiknya menggunakan meja kayu daripada meja besi.
6. Lihat dan amati kinerja power supply
Setelah terhubung dengan listrik, Anda bisa melihat bagaimana power supply bekerja. Kemudian, amati apakah muncul tanda-tanda aneh dalam kinerja power supply.
Harusnya, power supply akan menyala secara otomatis ketika Anda menghubungkannya dengan listrik. Jika tidak menyala, ada beberapa kemungkinan yang salah satunya terjadi kerusakan pada power supply Anda.
Tanda-tanda power supply drop
Perlu Anda ketahui, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan bahwa power supply Anda drop.
Komputer sering nge-hang secara tiba-tiba, meskipun Anda tidak sedang menggunakan sistem operasi untuk menjalankan aplikasi yang berat. Ini terjadi karena aliran daya dari power supply tidak cukup kuat Bisa jadi, power supply tidak mampu mengalirkan arus ke semua komponen komputer dengan baik.
USB port tidak berfungsi, sehingga tidak bisa menyambungkan berbagai alat dari port USB. Tidak banyak yang tahu bahwa port USB menggunakan daya listrik. Bisa jadi kerusakan port USB terjadi karena daya tidak mengalir dengan baik.
Komputer sering restart sendiri, artinya power supply tidak mampu mengalirkan arus listrik yang cukup ke motherboard. Ketika listrik tidak tersuplai dengan baik, motherboard tidak akan bisa beroperasi dengan baik. Akibatnya, motherboard akan melakukan restart untuk mendapatkan arus listrik yang optimal dari power supply.
Komputer nyala tapi HDD tidak terdeteksi di BIOS. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa HDD tidak teraliri daya yang cukup dari power supply. Ini menyebabkan HDD akan berputar secara pelan dan data-data di dalamnya tidak bisa terbaca oleh motherboard.
