Cara mengatasi booting lama di Windows 10. Pernah mengalami masalah ini? Anda bisa memperbaikinya dengan cukup mudah.
Saat ini Windows 10 adalah sistem operasi Windows yang paling banyak digunakan di dunia. Jika Anda membeli laptop baru, kemungkinan besar sudah terinstall Windows 10 di dalamnya.
Nah pada awalnya mungkin laptop Anda berjalan cepat, tapi tiba-tiba lemot, khususnya saat pertama kali dinyalakan. Kasus ini cukup sering terjadi.
Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi booting lama di Windows 10. Yuk disimak!
Salah satu penyebab boot lama di Windows 10 adalah opsi fast startup yang diaktifkan.
Opsi itu otomatis aktif oleh Windows dan seharusnya bisa mempercepat startup dengan cara melakukan pre-loading sejumlah informasi boot sebelum laptop atau PC Anda dimatikan.
Masalahnya, fitur ini justru jadi masalah bagi banyak pengguna Windows. Oleh sebab itu, Anda bisa mencoba menonaktifkannya ketika memiliki masalah booting lama.
Caranya:
1. Tekan Windows Key + I untuk membuka Settings > pilih System
2. Pilih Power & sleep di panel kiri lalu klik Additional power settings di panel kanan
3. Di jendela baru, pilih Choose what the power button does di panel kiri
4. Anda butuh izin administrator untuk membuat perubahan, pilih Change settings that are currently unavailable
5. Setelahnya, hapus centang pada Fast startup (recommended) > pilih Save changes
2. Gunakan fitur Windows 10 Startup Manager
Nah selain menonaktifkan fitur fast startup, Anda juga bisa mengontrol setiap program yang berjalan otomatis begitu masuk ke sistem Windows.
Ada beberapa aplikasi yang berjalan otomatis ketika Windows booting. Semakin banyak aplikasi yang melakukannya, akan semakin lambat proses booting Anda.
Untuk itu, Anda bisa menonaktifkan fitur ini di masing-masing aplikasi. Caranya:
1. Klik kanan di Taskbar > pilih Task Manager
2. Di jendela Task Manager > klik tab Startup
3. Akan muncul daftar aplikasi yang berjalan ketika startup. Anda bisa melihat Startup impact untuk melihat dampak setiap aplikasi
4. Jika Anda merasa tidak membutuhkan software tersebut berjalan ketika startup > klik kanan di Status > pilih Disabled
3. Sesuaikan Paging File Settings
Windows memiliki fitur virtual memory, yakni alokasi storage yang digunakan sebagai tambahan RAM. Nah ruang tambahan ini disebut paging file.
Dengan RAM yang lebih besar, Anda bisa menjalankan lebih banyak aplikasi secara bersamaan. Jadi, jika RAM Anda mendekati penuh, Windows akan mengaktifkan fitur virtual memory.
Fitur ini, pada sebagian kasus, menimbulkan masalah booting di WIndows 10. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mengecek setting virtual memory untuk melihat apakah ada yang perlu diubah.
Caranya:
1. Buka Start Menu > ketik Performance
2. Pilih Adjust the appearance and performance of Windows
3. Akan terbuka jendela baru, pilih tab Advanced > klik Change… di bagian Virtual memory
4. Di jendela baru, perhatikan bagian bawah. Ada Recommended dan Currently allocated memory
5. Pastikan jumlah Currently allocated tidak kurang dari 1,5 kali dan tidak lebih dari 3 kali total RAM fisik di laptop atau komputer Anda (misal RAM 2GB, virtual memory bisa mencapai 6,114 MB alias 6GB)
4. Nonaktifkan Linux Subsystem
Windows 10 menyediakan Linux Terminal atau Windows Subsystem for Linux (WSL). Fitur ini bisa menciptakan GNU/Linux environment yang membuat Anda bisa menjalankan pesan komando Linux di Windows.
Fitur ini tidak aktif secara otomatis. Jadi, jika Anda memang tidak pernah menjalankannya, Anda tidak perlu mengikuti langkah ini. Meski begitu, jika Anda ragu, coba menonaktifkan fitur ini.
Caranya:
1. Buka Start Menu > ketik Features > klik Turn Windows features on or off
2. Akan terbuka jendela baru, scroll ke bawah sampai menemukan Windows Subsystem for Linux
3. Pastikan tidak tercentang, lalu restart laptop atau komputer Anda.
5. Update Graphics Drivers
Windows 10 hanya bisa berjalan normal jika driver setiap aplikasi sudah terupdate. Anda mungkin sudah tahu bahwa Windows 10 memiliki fitur update otomatis.
Nah, terkadang driver kartu grafis yang sudah kedaluwarsa bisa menimbulkan beberapa masalah, termasuk booting lama. Untuk itu, Anda bisa mencoba melakukan update.
Caranya:
1. Klik kanan di Start Menu > pilih Device Manager
2. Double click Display adapters di panel kiri
3. Akan muncul driver kartu grafis Anda > klik kanan > pilih Update driver
4. Tunggu proses berjalan > restart jika sudah
6. Uninstall program
Jika Anda sering berselancar di internet, Anda mungkin tidak sengaja membuka web-web yang mencurigakan. Terkadang Anda mungkin mendownload dan menginstall aplikasi secara tidak sengaja.
Kasus ini adalah serangan virus malware dan bisa membuat Anda frustrasi. Pasalnya, akan ada banyak software baru yang terinstall di laptop Anda secara otomatis.
Nah untuk memperbaikinya, Anda perlu melakukan uninstall software yang menurut Anda mencurigakan atau merasa tidak pernah menginstallnya.
Jika Anda laptop atau komputer Anda masih menggunakan HDD dan semua cara di atas sudah dicoba, mungkin sudah waktunya Anda mempertimbangkan upgrade ke SSD.
HDD dan SSD memiliki kecepatan write and read yang jauh berbeda. HDD sudah ketinggalan zaman karena lambat dan tidak efisien.
Tercatat, SSD bisa membaca data hingga 10 kali lebih cepat dan membuat data hingga 20 kali lebih cepat daripada SSD.
Jika Anda memiliki bujet lebih, coba pertimbangkan upgrade HDD Anda ke SSD.
